Bagi Anda yang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, pasti
familiar dengan salah satu sinetron andalan RCTI “Preman Pensiun (PP)”
yang saat ini sudah memasuki jilid kedua. Sinetron PP berhasil menyedot
perhatian pemirsa dan mendapatkan rating tinggi. Mau bukti? lihat saja
waktu tayangnya, sebelum berbuka puasa dan sahur, yang merupakan “prime
time” selama ramadhan. Coba perhatikan juga durasi untuk iklannya, luar
biasa berjibun dan diisi oleh produk-produk dari produsen ternama.
Ceritanya adalah tentang Kang Bahar (Alm Didi Petet) sebagai ketua
preman yang sangat disegani yang memutuskan untuk pensiun. Keputusan ini
dipicu oleh wasiat istrinya sesaat sebelum meninggal. Istrinya berpesan
untuk tidak perlu bersedih dan menunggunya bertemu kembali di Surga.
Kang Bahar berpikir bagaimana dia bisa masuk surga kalau masih
berprofesi sebagai preman. Akhirnya dia memutuskan untuk pensiun dan
mengisi masa tuanya dengan kehidupan yang lebih religius.
Permasalahannya adalah perubahan ke kehidupan pensiun yang kurang
dipersiapkan secara matang ternyata membawa dampak terhadap anak
buahnya, sehingga menimbulkan konflik perebutan kekuasaan dari para
preman terminal dan preman jalanan. Inilah ide yang melatarbelakangi
sinetron PP yang diolah dengan dialog-dialog jenaka nan cerdas sehingga
disukai pemirsa.
Sama seperti Kang Bahar, suka atau tidak, siap atau tidak. Kita semua
juga pasti akan pensiun. Karena pensiun adalah sebuah fase kehidupan
yang akan dijalani oleh seseorang yang berusia di atas 55 tahun.
Pertanyaannya, apa yang sudah anda siapkan untuk masa pensiun nanti?
Berdasarkan survei yang kami lakukan, lebih dari 60% calon pensiunan
belum mempersiapkan diri dengan baik seperti Kang Bahar. Alih-alih
berpikir ‘nanti bagaimana’, kebanyakan malah berpikir sebaliknya
‘bagaimana nanti saja’. Pola pikir yang seperti ini yang seringkali
memicu munculnya berbagai masalah di kemudian hari. Masalah-masalah yang
sebenarnya bisa dihindari jika kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya
dalam memasuki masa pensiun.
Jadi, kalo preman saja kepikiran untuk Pensiun, Masa Anda tidak
kepikiran untuk pensiun juga? kalo sudah kepikiran, ayo siapkan diri
dengan sebaik-baiknya. Supaya saat pensiun nanti Anda bisa pensiun
secara mandiri dan sejahtera sehingga bisa menikmati masa tua Anda
bersama pasangan dengan tenang dan damai tanpa terlalu menyusahkan orang
lain.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar