Masa depan harus direncanakan. Itu sebabnya penting punya perencana keuangan...
Jika
Anda ingin berlibur ke kota Bandung, dan sedang mencari informasi
tentang kekhasan dan keunikan kota Bandung, tentunya yang perlu Anda
persiapkan adalah peta kota Bandung tersebut. Dengan adanya peta, dalam format cetakan maupun digital, akan sangat membantu mencapai tujuan dan melaksanakan rencana yang Anda susun ketika berangkat dari kota Anda. Nah, sekarang bayangkan ketika peta kota Bandung tersebut tertukar dengan peta kota Surabaya, alangkah tidak enaknya.
Jika Anda tarik analogi ini ke hal yang lebih besar lagi, seperti kehidupan Anda, bagaimana Anda bisa mencapai tujuan kehidupan Anda sementara peta yang Anda pegang salah? Diperuncing dalam konteks keuangan, orang yang memiliki peta perencanaan keuangan dengan yang tidak memiliki tentunya akan berbeda hasilnya. Dengan adanya panduan atau peta perjalanan keuangan Anda akan sangat membantu.
Berangkat dari analogi tersebut, Hari ‘Soul’ Putra, motivator keuangan dan managing director WF 19 Technology, sedang giat memopulerkan pentingnya setiap keluarga untuk memiliki perencana keuangan alias One Family One Planner.
Menurut Hari, sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, ketika mereka merencanakan keuangan bersama-sama untuk mewujudkan mimpi bersama, hal itu sudah merupakan langkah kecil untuk menjadi ‘perencana keuangan’ dalam sebuah keluarga.
“Perencanaan keuangan bisa didefinisikan sebagai cara yang sistematik untuk terus menerus memperbaiki kondisi keuangan kita, di mana orangnya disebut perencana keuangan,” ungkap penulis buku WealthFlow 19 – Rahasia tentang Uang, Kekayaaan dan Kesejahteraan ini.
Hari menjelaskan, bahwa setidaknya ada lima hal yang membuat pentingnya sebuah keluarga untuk memiliki seorang perencana keuangan, entah itu ayah, ibu atau anak. Ini dia:
Merencanakan masa depan. Menurut Hari, setiap orang dan keluarga tentu memiliki cita-cita dalam keuangan. Entah ingin membeli mobil, rumah, naik haji, dan sebagainya. Tetapi biasanya tidak semua keinginan atau cita-cita bisa diwujudkan.
“Jika ada 10 rencana, biasanya hanya lima yang bisa tercapai. Nah, dari 5 rencana masa depan tersebut, biasanya ada skala prioritas, di mana tiga rencana bisa dilaksanakan secara sempurna, sementara yang lainnya masih menunggu ketika dana ada,” papar Hari. “Jadi, semakin lama waktu Anda mempersiapkan, akan semakin baik jika Anda merencanakan masa depan.”
Mengontrol kondisi keuangan. Setiap pribadi dan keluarga, sebaiknya mengecek kondisi keuangannya paling tidak setahun sekali. Ibarat tubuh yang sehat atau kelihatan sehat, tetap perlu yang namanya medical check-up, apalagi tubuh yang sakit.
“Begitupun dengan kondisi keuangan pribadi dan keluarga, yang dikenal dengan istilah financial check-up,” ujar Hari yang juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Indonesia EMAS (Evolusi, Maju, Aktif, Sejahtera) 2029. “Cek kondisi keuangan ini adalah kontrol Anda terhadap kondisi keuangan hari ini dan esok hari.”
Meningkatkan kualitas hidup. Salah satu cara meningkatkan kualitas hidup adalah punya waktu. Jika hari ini Anda merasa menyia-nyiakan waktu, coba temui orang yang paling sibuk, lalu lihat dan amati bagaimana tidak nyamannya mereka, selalu merasa kurang dengan waktu yang diberikan Tuhan selama 24 jam, bekerja terburu-buru dikejar deadline. Padahal, menurut Hari, yang menentukan kualitas hidup tersebut adalah kita sendiri yakni dengan punya quality time dan quantity time.
“Contoh yang paling sederhana adalah orang-orang yang punya utang. Mereka tentu kualitas hidupnya akan sangat menurun, apalagi berutangnya dengan tetangga sebelah rumah,” tegas hari. “Tentu debt management dibutuhkan dan itu merupakan salah satu tugas dari seorang perencana keuangan.”
Mengurangi ketidakpastian masa depan finansial. “Bagi seorang suami yang menafkahi anak dan isteri, mana yang lebih menyenangkan, meninggalkan rumah ketika Anda bekerja dalam kondisi di rumah ada uang atau tidak ada uang? Tentu jika ada uangnya, kan,” kata Hari. “Entah itu namanya dana darurat, dana operasional, asuransi dan keterampilan yang isteri miliki sebagai bekal ketika Anda dengan alasan tertentu tidak bisa menafkahi secara utuh.”
Hari menjelaskan bahwa ketidakpastian masa depan bisa Anda minimalisir dengan perencanaan keuangan yang jitu. Lagi-lagi peran seorang perencana keuangan menjadi krusial untuk menghitung ‘beban’ ketikdakpastian masa depan keuangan Anda dan keluarga.
Kemerdekaan keuangan. Ketika masa produktif datang, Anda bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja iklas. Di beberapa kasus generasi masa kini, mereka hanya bekerja iklas, tanpa terbebani target kehidupan dan target keuangannya. Mereka menikmati hasilnya di waktu masa produktif, bukan di masa tidak produktif atau masa pensiun.
“Tetapi, berapa banyak dari kita yang di masa tidak produktifnya masih bekerja keras memforsir diri dikarenakan belum merdeka keuangan?” tanya Hari.
Hari mengungkap, bahwa merdeka keuangan adalah tingkatan yang diimpikan hampir semua orang. Kriterianya adalah tidak memiliki utang konsumtif, punya dana darurat lebih dari dua tahun, investasi berjalan lancar dan sudah memiliki aset aktif.
“Di situ Anda bekerja bukan lagi karena terpaksa bekerja, tetapi karena hobi dan aktualisasi diri,” tegas Hari. “Dan untuk mencapainya, setiap keluarga butuh seorang perencana keuangan yang bisa merencanakan keuangan keluarganya masing-masing.”
source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar