Mengatasi Beban Kanker Lewat Asuransi

Sejumlah kanker spesifik menyerang kaum wanita. Ini salah satu solusi meringankan beban finansial.
Kabar baik bagi kaum wanita yang kerap mencemaskan mengenai beberapa jenis kanker yang spesifik menyerang mereka.

Sebuah produk asuransi kesehatan khusus wanita terdiagnosa kanker yang spesifik pada wanita termasuk tahap awal kanker payudara. Asuransi ini akan menyediakan bantuan keuangan (santunan) bagi tertanggung (peserta asuransi) dengan harapan dapat membantu mengurangi kekhawatiran terhadap masalah keuangan, sehingga tertanggung tetap fokus pada proses penyembuhan.

Jenis kanker yang menyerang wanita memang cukup mengkhawatirkan. Di Amerika Serikat setiap tiga menit sekali seorang wanita didiagnosis mengidap kanker payudara, dan setiap 11 menit satu wanita meninggal akibat kanker payudara. Di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan 2013, kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks) tertinggi kasusnya. Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pasien kanker payudara mencapai 12.014 orang dan kanker serviks 5.349 orang.

“Jadi kami merasa perlu ada produk asuransi yang memberikan rasa aman bagi para wanita Indonesia, karena tujuan asuransi kanker Prudential ini untuk menyediakan dukungan finansial kepada nasabah sejak terdiagnosa kanker,” kata Agus SD.

Selain kanker payudara dan leher rahim, Prudential juga menjamin organ kewanitaan lain seperti tuba falopi (buluh rahim), ovarium (indung telur), uterus (rahim), vagina dan vulva (kelamin wanita).
Agus menambahkan, karena sebagian besar wanita memiliki kekhawatiran terhadap kanker ketika ada anggota keluarga lain yang mengalami penyakit tersebut, maka Prudential yang mengkover wanita umur 18-64, tetap akan menjamin meskipun tertanggung memiliki riwayat kanker pada keluarganya.

Menurut Eduardus, jumlah pertanggungan mencapai Rp100 juta, jika terdiagnosis kanker, dengan harga premi berkisar dari Rp250 ribu yang termurah sampai Rp2 juta lebih yang termahal.

Hubungi Kami:
0857 1 33333 55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar